Pengertian BIOS Lengkap dengan Sejarah dan Fungsinya – Beberapa di antara kita mungkin masih cukup banyak yang belum pernah mendengar istilah bios. Bahkan kadang, yang sudah mendengar istilah tersebut pun belum tentu kenal, dan mengerti apa maksud bios itu sendiri. Nah secara umum, orang orang mengartikan bios sebagai perangkat lunak dasar yang menjadi pondasi dalam berjalannya lalu lintas, atau program di komputer.
Hal ini supaya komputer bisa sinkron atau melakukan proses sinkronisasi dengan program yang ada. Dan sebenarnya, ini sudah digambarkan dari kepanjangan biosnya loh. Yang mana, ia berfungsi di bidang manajemen perintah antara yang software dengan hardware. Bagi anda yang belum tahu pengertian bios, bisa langsung saja simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Bios
Bios merupakan kependekan daripada input atau output system. Ia berarti sebuah chop rom yang ada di bagian motherboard. Tugasnya ialah buat mempersiapkan dan juga memastikan bahwasanya kondisi sistem dasar pada sebuah komputer sudah aman, bisa digunakan oleh pihak pengguna perangkat. Jika diperhatikan, bios ini punya cakupan instruksi terkait dengan proses peluncuran dasar dari perangkat keras komputer sebelum pada akhirnya diaktifkan loh.
Adapun cakupannya disebut dengan post, yang bakalan membantu prosedur saat bios melakukan boot komputer. Dalam hal ini, bios akan menentukan dulu, apakah seluruh elemen yang dibutuhkan sudah ada, dan sudah bisa beroperasi.
Sejarah BIOS
Untuk sejarah awalnya dibuat oleh gary kildall. Dan ini pertama kalinya tersedia di bagian sistem operasi cp atau m. Lalu di tahun 1981, ibm kemudian mengimplementasikan bios di komputer mereka, sampai beberapa tahun berikutnya.
Dan yang menariknya, hal tersebut yang kemudian menjadi pengaruh bagi popularitas di kalangan perusahaan komputer yang lainnya loh. Sampai akhirnya, ia bahkan sempat menjadi bagian daripada integral sebuah sistem komputer.
Gimana gimana, menarik banget kan? Hanya saja, belum lama ini ternyata intel sudah memberhentikan support di bagian legacy bios, yakni di tahun 2017 yang lalu, kemudian menggantikannya dengan uefi. Penggantian ini terjadi pada tahun 2020.
Yang menjadi pertanyaannya adalah, mengapa sih diganti? Jadi, penggantian ini karena ternyata uefi punya waktu untuk melakukan booting yang ternyata lebih cepet nih dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Kemudian ia juga sudah didukung dengan driver diskrit. Smentara itu, bios cuma punya dukungan dari drive yang sudah ada di dalam romnya saja. Hal inilah yang kemudian membuat sulit kalau misalnya pengen mengupdate di firmware.
Bahkan nggak cuma itu deh, karena ternyata uefi juga menyediakan keamanan yang sangat baik, dalam hal ini ialah safe boot. Yang mana, keamanan ini bakalan mencegah perangkat saat booting dari aplikasi aplikasi yang notabenenya memang nggak sah, alias tanpa izin pada penggunaannya.
Fungsi BIOS pada komputer
Jadi gimana nih, sudah tahu kan pengertian bios? Dan anda juga sudah tahu sejarah singkat dari bios itu sendiri. Nah sekarang, akan kita bahas terkait dengan fungsinya.
Meskipun di pembahasan yang sebelumnya kita sudah sedikit menyinggung fungsi daripada bios ini, sekarang akan kami jabarkan beberapa fungsi bios satu persatu. Karena mungkin ada beberapa di antara anda yang membutuhkan informasi lebih detail terkait dengan fungsi bios. Berikut ini penjelasannya.
POST
Fungsi bios yang pertama ialah buat post. Yakni power on self check. Ia adalah bagian protokol di sistem boot, sebuah perangkat komputer yang sudah di setelah di dalam bios.
Untuk prosedurnya, dilakukan buat memastikan kalau misalnya semua perangkat keras perangkat tersebut sudah dalam kondisi yang normal, dan siap buat digunakan untuk berbagai macam kepentingan. Sehingga, kalau misalnya ada kesalahan pada hardware saat di boot, maka sistem boot bakalan langsung memberikan respon, yakni bunyi beep, dengan beberapa variasi.
Untuk bunyinya sendiri, tergantung dengan faktor atau penyebab terjadinya masalah. Sementara kalau misalnya anda bisa melakukan proses ini tanpa ada bunyi sama sekali itu artinya prosesnya sudah normal, nggak ada masalah sama sekali. So, apakah anda sudah pernah mendengar bunyi beep pada perangkat anda ketika sedang di boot? Kalau pernah, bagaimana saat itu cara anda mengatasinya?
Booting
Fungsi bios yang berikutnya adalah buat booting. Kalau misalnya proses konfigurasi perangkat kerasnya selesai dengan melakukan post yang tadi, proses yang berikutnya ialah bagian booting.
Kita bisa mengartikan booting ini sebagai proses, ataupun tahapan bios untuk meluncurkan sistem operasi yang sudah terpasang, atau terinstall pada komputer atau perangkat yang anda gunakan. Nah yang menariknya, kadang kadang pihak pengguna bisa banget kok mengatur sendiri pilihan bootingnya, yakni ketika anda sudah memasang dua sistem operasi yang berbeda.
Anda bisa melakukannya dengan menggunakan pengaturan konfigurasi yang ada di bios. Yang mana, anda diberikan kewenangan buat mengatur sendiri sistem operasi yang nantinya akan digunakan saat melakukan proses booting.
BIOS Driver
Adapun fungsi yang berikutnya ialah buat bios driver. Yakni, sekumpulan program yang sudah tersimpan didalam memori motherboard kemudian memugkinakn pemasangan dan juga startup yang pas saat anda akan menghidupkannya.
Untuk tanggung jawab dari sistem yang satu ini adalah buat akses dasar terhadap hardware saat booting, dan ini juga menjadi salah satu kunci yang akan memberikan pengguna kebebasan buat milih sendiri pengaturan bios.
Dan tentu saja, masih ada beberapa fungsi lainnya yang juga akan anda dapati. Oke itulah dia penjelasan terkait dengan pengertian bios, kemudian sejarahnya, sampai dengan fungsinya yang mungkin penting buat diperhatikan. Semoga bermanfaat dan semoga membantu.