blogpress.id – Hai, teman pembaca! Pasti kamu udah kenal sama yang namanya ‘root’ di hp Android, kan? Banyak dari kamu mungkin udah pernah ngeroot hp sendiri. Nah, sebenarnya apa sih yang bikin ngeroot jadi hal yang populer?
Kayaknya karena ngeroot bisa ngasih akses lebih ke sistem Android, jadi pengguna bisa ubah tampilan, hapus aplikasi bawaan, atau pasang aplikasi khusus yang gak bisa diakses sama pengguna biasa.
Tapi, meski banyak untungnya, ngeroot juga punya risiko yang mesti dihadepin. Misalnya, bisa jadi ada risiko malware, performa hp yang jadi lelet, atau malah rusak sistemnya.
Yuk, baca artikelnya sampe habis!
Apa Itu Root?
Sebelum kita mulai, yuk bahas dulu apa sih arti dari root. Jadi, bayangin aja, root itu kayak kamu jadi ‘raja’ di ponsel Androidmu. Dengan ngeroot, kamu bisa punya kontrol penuh atas sistem operasi Android, lo!
Berasa kayak jadi superhero yang bisa ngatur semuanya, deh. Mulai dari ngehapus aplikasi bawaan yang nggak perlu, ngeinstal custom ROM, sampe nyetel kinerja ponsel. Tapi, ya, seperti biasa, setiap keuntungan pasti ada risikonya, kan? Begitu juga dengan root. Makanya, ada orang yang pengen balikin ponselnya ke kondisi awal sebelum di-root.
Alasan Mengembalikan Root
1. Keamanan
Ini nih alasan pertama kenapa banyak orang mau mengembalikan root. Saat ponsel udah di-root, keamanannya jadi kurang mantap, loh.
Maklum, malware dan aplikasi jahat gampang banget masuk ke sistem ponsel. Dengan ngembalikan root, kamu bakal bikin ponsel jadi lebih aman dan terlindungi.
2. Kinerja
Meski root bisa bikin ponsel jadi lebih canggih, tapi kadang malah bikin ponsel jadi lelet atau bahkan rusak.
Nah, dengan mengembalikan root, kamu bisa atasin masalah kinerja yang disebabin root. Jadi, ponsel kamu bisa balik normal dan nggak rewel lagi.
3. Kebijakan Garansi
Alasan yang sering bikin orang mikir dulu sebelum ngeroot. Soalnya, kalo ponsel udah di-root, bisa-bisa garansi pabriknya hangus, nih!
Jadi, kalo ada masalah sama ponsel, lupa deh klaim garansi. Tapi, dengan ngembalikan root, kamu bisa aktifin lagi garansi ponsel.
Cara Mengembalikan HP yang Sudah di Root
Sekarang, setelah kita tahu alasan kenapa seseorang mau mengembalikan root, yuk kita bahas Cara Mengembalikan HP yang Sudah di Root. Tenang aja, caranya gak ribet kok! Berikut beberapa metode yang bisa kamu coba:
1. Unroot dengan SuperSU
- Buka aplikasi SuperSU yang udah ada di ponselmu.
- Pilih menu pengaturan SuperSU.
- Cari opsi “Full Unroot” dan pilih itu!
- Ikuti petunjuk yang muncul di layar.
- Tunggu sebentar, dan voila! Ponselmu udah sukses di-unroot. Gampang kan?
2. Unroot dengan KingoRoot
- Jika nggak punya SuperSU, unduh dan pasang aplikasi KingoRoot di ponselmu.
- Buka KingoRoot, cari opsi “Remove Root”, dan pilih itu.
- Tunggu proses unroot selesai. Sabar ya, nggak lama kok! Setelah selesai, ponselmu kembali normal tanpa root.
3. Unroot dengan Magisk
- Buka aplikasi Magisk Manager yang udah terpasang di ponselmu.
- Klik ikon tiga garis horizontal di pojok kiri atas.
- Pilih opsi “Uninstall” dan pilih “Complete Uninstall”.
- Tunggu proses unroot berjalan. Setelah selesai, ponselmu kembali seperti semula. Selamat!
4. Uninstall Xposed Framework
- Buka aplikasi Xposed Installer yang udah terpasang di ponselmu.
- Klik tab “Framework” dan cari tombol “Uninstall”. Klik tombol itu!
- Tunggu proses uninstall berjalan. Sabar ya, nggak lama kok! Setelah selesai, restart ponselmu, dan Xposed Framework hilang.
5. Flash Stock ROM
- Jika metode sebelumnya belum berhasil, coba flash stock ROM. Ingat, metode ini agak ribet.
- Cari stock ROM sesuai tipe ponselmu di internet.
- Unduh dan pasang aplikasi “Odin” (untuk Samsung) atau “SP Flash Tool” (non-Samsung) di komputermu.
- Matikan ponsel, masuk mode “Download” atau “Fastboot”, dan hubungkan ke komputer.
- Buka aplikasi yang sudah terpasang, dan ikuti petunjuk untuk flash stock ROM. Sabar ya, prosesnya bisa agak lama.
- Setelah selesai, ponselmu kembali ke kondisi awal seperti baru beli!
6. Reset Pabrik
- Metode terakhir adalah reset pabrik, tapi ingat, ini hapus semua data di ponselmu.
- Buka menu “Pengaturan”, cari opsi “Cadangan & Pemulihan” atau “Backup & Reset”.
- Klik opsi “Kembali ke setelan pabrik” atau “Factory Data Reset”.
- Konfirmasi dan tunggu proses reset berjalan. Setelah selesai, ponselmu restart dan kembali ke kondisi awal. Semua data, termasuk root, terhapus.
Nah, itu dia beberapa metode yang bisa kamu coba untuk mengembalikan ponsel yang sudah di-root. Semoga berhasil ya! Jangan lupa backup data penting sebelum melakukan metode yang menghapus data. Selamat mencoba!
Tips Sebelum Mengembalikan Root
Sebelum kamu nekat mengembalikan root ponselmu, ada beberapa tips penting nih yang perlu kamu perhatiin. Siapa tahu, tips ini bisa bantu proses unroot jadi lancar dan sukses, kan?
1. Backup Data
- Penting banget buat kamu yang mau unroot: backup dulu data-data pentingmu. Beberapa metode bisa bikin data hilang, lho!
- Pastiin deh kamu udah simpen foto, video, kontak, dan data penting lainnya di tempat yang aman. Bisa pake cloud storage atau pindahin ke komputer, terserah deh, asal jangan sampai ilang!
2. Mempersiapkan PC
- Kalo kamu mau pake metode yang butuh bantuan komputer, seperti flash stock ROM, pastiin dulu PC atau laptop kamu udah siap tempur.
- Install aplikasi yang dibutuhkan, misalnya Odin atau SP Flash Tool, tergantung tipe ponsel kamu. Jangan lupa juga siapin kabel USB yang bagus, biar proses flash-nya nggak terganggu gara-gara kabel putus di tengah jalan.
3. Mengecek Baterai
- Tips terakhir, sebelum nekat mengembalikan root, pastiin dulu ponsel kamu punya daya baterai yang cukup. Minimal 50% aja sih, biar aman.
- Soalnya, proses unroot atau flash ROM bisa lumayan lama. Kalau baterai abis pas lagi proses, bisa-bisa ponsel kamu malah jadi ‘batu bata’ alias matot alias mati total. Serem kan? Makanya, jangan lupa cek baterai dulu, ya!